tujuanbersama. Dalam pembelajaran kali ini kamu telah melakukan beberapa kegiatan kerja sama yang terjadi di lingkungan sekolah yang merupakan peristiwa persatuan dan kesatuan. Dengan merujuk pada kegiatan-kegiatan yang telah kamu lakukan sebelumnya, lakukanlah kegiatan berikut ini. Pilihlah salah satu kegiatan kerjasama dalam minggu ini yangSetiap pendidik menginginkan anak didiknya bisa mendapatkan kualitas belajar yang bagus. Dengan kualitas belajar yang bagus tersebut, hasil belajar yang diberikan siswa bisa lebih maksimal dan tujuan belajar yang ditentukan bisa tercapai tepat waktu. Untuk merealisasikan harapan ini, tentu saja peran guru terhadap kegiatan pembelajaran siswa harus besar. Misalnya dengan membuat proses kegiatan belajar menjadi lebih kreatif, aktif, dan seimbang. Pada kesempatan ini, kita akan membahas beberapa contoh kegiatan pembelajaran seimbang yang dapat Anda terapkan dalam kelas kapan pembelajaran seimbang dicetuskan? Pembelajaran seimbang sudah mulai mendapatkan perhatian para pendidik di Indonesia sejak tahun 2020, di mana saat masa pandemi Covid-19 mulai menempati Indonesia. Dengan adanya pandemi, kegiatan pembelajaran siswa menjadi terhambat, kesulita,n dan tidak bisa berjalan dengan maksimal seperti kegiatan pembelajaran yang biasa, guru dan siswa bisa berinteraksi secara langsung dalam menjalankan proses kegiatan belajar. Jika siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, guru bisa dengan segera mengatasi kesulitan tersebut. Berbagai macam latihan tertulis maupun praktik bisa dilangsungkan tanpa hambatan lokasi, situasi, dan kondisi serta waktu yang sulit ditemukan di saat pandemi saat seimbang dirancang oleh para pendidik dengan tujuan meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajarannya. Para pendidik berharap bahwa setelah siswa mereka telah lulus dari bangku sekolah mereka tidak hanya mampu dan memiliki bekal kemampuan akademik saja, tetapi mereka juga memiliki bekal yang cukup dan berguna bagi masa depan mereka, misalnya seperti kreativitas siswa, kemampuan mereka dalam mengatasi masalah secara langsung, kemampuan berkomunikasi siswa, serta kemampuan siswa dalam karena itu, dalam penerapannya pembelajaran seimbang menuntut guru dan siswa untuk memanfaatkan semua hal yang mereka temukan di lingkungan sekitar sekolah, karena memiliki banyak sekali nilai edukasi yang bisa diterapkan kepada siswa melalui program pembelajaran ditelusuri dari penjelasan salah satu pendidik yang ada di Indonesia berdasarkan website yang dikeluarkan pada tanggal 28 Februari 2020, program pembelajaran seimbang sudah dijalankan kurang lebih satu tahun yang lalu sejak website diluncurkan yang berarti sudah mulai digunakan oleh para pendidik sejak tahun 2018 lalu. Berdasarkan penjelasan laman tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran tersebut memberikan dampak yang cukup positif bagi siswa, yang mana mereka menjadi lebih kreatif dan mandiri dalam menjalankan kegiatan beberapa prinsip yang harus dilakukan oleh para guru untuk menerapkan kegiatan pembelajaran seimbang di dalam kelas yang mengacu pada beberapa langkah di bawah Setiap siswa melakukan aktivitas mengingat dan memahami. Setelah itu, beberapa siswa dapat melakukan aktivitas pada jenjang aktivitas yang lebih tinggi higher order thinking skills.2. Beberapa siswa akan bekerja pada keterampilan berpikir di jenjang dasar basic thinking skills, sedangkan beberapa siswa lain yang kemampuan berpikirnya lebih cepat akan bekerja pada jenjang yang lebih Apabila siswa sudah melakukan aktivitas di jenjang dasar, mereka dapat memilih aktivitas pada jenjang yang lebih Beberapa aktivitas yang dilakukan siswa bisa dikatakan wajib untuk dikerjakan, sedangkan aktivitas lain digolongkan sebagai aktivitas yang Pada kesempatan ini guru akan menerapkan proses pembelajaran yang diawali dengan memberikan permasalahan yang berjenjang. Setelah masalah diberikan, siswa akan dirangsang untuk mampu berpikir secara aktif pada Model Pembelajaran SeimbangPembelajaran seimbang adalah proses kegiatan belajar yang berjalan secara sistematis antara konsep belajar, materi dan MeilinaContoh Kegiatan Pembelajaran Seimbang yang TepatDalam kegiatan pembelajaran, adapun beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh para guru ketika ingin menentukan kegiatan atau aktivitas yang cocok untuk dilakukan oleh siswa. Ada beberapa contoh kegiatan pembelajaran seimbang yang dapat Anda lakukan bersama siswa Memberikan Batas Waktu Belajar dan BermainProses belajar siswa melibatkan dua proses, yaitu proses menyerap pembelajaran dan mengolah materi yang sudah dipelajari. Dalam penerapannya berarti ketika siswa telah selesai mempelajari materi pembelajaran yang Anda berikan, maka tindakan selanjutnya yang dilakukan siswa yaitu memproses ilmu yang sudah dipelajari, misalnya dengan mengerjakan beberapa latihan soal atau kuis berupa tanya jawab yang dilakukan secara langsung untuk menguji kemampuan siswa. Setelah semua kegiatan telah selesai dilaksanakan, maka Anda bisa memberikan waktu kepada mereka untuk beristirahat sejenak atau Anda membuka kelas baru yang bertema tentang impian atau cita-cita yang dimiliki anak di masa Menggunakan Pendekatan Pembelajaran SeimbangSetiap guru ingin anak didiknya memiliki kemampuan akademik dan kreativitas yang tinggi. Namun, pernahkah Anda berpikir sejenak apakah kemampuan akademik dan kreativitas yang dilatih anak setiap harinya tidak membuat mereka jenuh dan perkembangan karakternya bisa berkembang dengan baik? Dewasa ini, para psikolog dan pengajar menitikberatkan pendidikan pada tumbuh kembang secara menyeluruh dan seimbang yang berarti setiap siswa diharapkan tidak hanya berkembang secara fisik saja, tetapi juga pada mental, emosional, sosial, dan moral anak. Dengan kata lain, dalam proses kegiatan pembelajaran guru diharapkan menggunakan pendekatan pembelajaran yang seimbang. Siswa tidak hanya diajarkan materi pembelajaran saja di dalam kelas, tetapi guru turut membawa siswa ke lapangan untuk menerapkan materi yang sudah Menciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung Kompetensi SiswaUntuk menumbuhkan minat belajar yang tinggi, tentu saja sebagai guru dan orangtua kita harus memperhatikan lingkungan belajar siswa. Misalnya, dalam dunia pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, tentu saja sebagai seorang pekerja kita memastikan bahwa lingkungan kerja dan suasana yang dimiliki nyaman, tidak berisik, dan aman. Hal-hal tersebut juga dibutuhkan oleh siswa di sekolah. Para siswa membutuhkan lingkungan belajar yang bisa mendukung proses kegiatan belajar mereka. Dengan demikian para guru di sekolah harus saling bekerja sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang cocok untuk siswa. Selain itu, para guru juga harus menjaga kedisplinan siswa di sekolah dan menentukan batasan-batasan yang harus dipatuhi siswa di sekolah. Batasan-batasan tersebut bisa dituliskan ke dalam tata tertib sekolah maupun di Dicontoh! Ini Konsep Pendidikan di Jepang yang BerhasilPendidikan di Jepang dikenal sangat baik dan berhasil. Tak ada salahnya konsep pendidikan Jepang menjadi contoh untuk pendidikan di CahyaniBerdasarkan penjelasan mengenai pembelajaran seimbang dan beberapa contoh kegiatan pembelajaran seimbang yang dapat Anda lakukan bersama siswa Anda, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seimbang sangat tepat diterapkan dalam proses kegiatan belajar guru, orangtua juga bisa menerapkan kegiatan pembelajaran seimbang ini di rumah. Para orangtua bisa bertugas sebagai pengawas bagi siswa ketika sedang belajar di rumah. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, para guru bisa menggunakan pendekatan yang tidak kaku dan bersifat fleksibel. Sangat disarankan kepada para guru dan orangtua untuk tidak melakukan pemaksaan kepada siswa ketika memulai kegiatan pembelajaran, karena akan berdampak pada karakter anak. Anak-anak yang sering ditekan dan dipaksa akan memiliki mental yang tidak percaya diri, memiliki rasa takut yang besar dan besar kemungkinan akan tumbuh menjadi seorang yang gemar berontak. Maka dari itu, pastikan bahwa pendekatan yang akan digunakan dalam memulai kegiatan belajar sudah tepat. 1 Peserta didik menyimak peragaan mencelupkan tangan kedalam wadah yang berisi air panas, air hangat dan dingin yang dilakukan oleh perwakilan di depan kelas. 2. Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati. Menanya. 3. Peserta didik mendiskusikan hasil peragaan yang dilakukam oleh perwakilan di depan kelas.
5 Langkah Penulisan Metode Ilmiah Biologi Kelas 10 Materi Biologi kelas X kali ini membahas tentang 5 langkah dalam menulis metode ilmiah. — Squad, ketika kita dihadapkan pada suatu permasalahan, sudah pasti ada cara atau solusi yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Begitu juga ketika kita ingin menyelesaikan suatu permasalahan yang bersifat ilmiah. Terdapat langkah-langkah tertentu yang bisa kita lakukan untuk memecahkan masalah ilmiah tersebut. Ini lho yang disebut dengan metode ilmiah . Perlu kamu ketahui bahwa langkah-langkah ini harus dikerjakan secara teratur atau berurutan . Terdapat lima langkah dasar dalam penulisan metode ilmiah nih, Squad. Semuanya akan kita bahas satu persatu pada artikel di bawah ini. 1. Perumusan masalah Langkah yang pertama adalah perumusan masalah. Dalam membuat rumusan masalah, kita akan mencari tahu jawaban dari persoalan yang kita temui. Caranya, harus dengan menggunakan pertanyaan berupa 5W+1H. Misalnya, kamu ingin melakukan penelitian Biologi yang berjudul, “Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah”. Maka, rumusan masalah yang bisa kamu tulis adalah Apakah cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah? Mengapa cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah? Bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah? Cahaya matahari membantu proses fotosintesis pada tanaman sumber Nantinya, dari rumusan masalah ini kita akan memperoleh tujuan dari penelitian yang mau kita lakukan. Berdasarkan contoh penelitian di atas, tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan panjang batang kecambah. 2. Observasi Setelah melakukan perumusan masalah, langkah berikutnya adalah observasi. Di sini, akan dilakukan proses pengumpulan data, baik itu data-data baru atau data-data yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Tapi ingat, data-data tersebut harus berhubungan dengan penelitian yang mau kita lakukan ya, Squad. Kemudian, kita akan melakukan pengamatan pada objek penelitian, sehingga terbentuk suatu dasar teori. Pengumpulan data dapat dicari dari berbagai sumber, bisa dari internet maupun jurnal ilmiah sumber 3. Hipotesis Pada langkah ketiga, setelah dilakukan observasi dan diperoleh data, kita akan membuat dugaan sementara dari masalah tersebut. Dugaan sementara ini yang disebut dengan hipotesis. Nah, karena kita ingin mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah, maka dugaan sementara hipotesis yang dapat kita buat adalah “Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan kecambah”. 4. Eksperimen Langkah berikutnya adalah kita akan melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis yang telah kita buat sebelumnya. Caranya, kita bisa melakukan percobaan yang dapat dilakukan di laboratorium atau di luar laboratorium. Eksperimen, langkah yang paling seru dalam melakukan penelitian sumber Selain itu, kita akan melakukan analisis. Tujuan dari analisis ini adalah kita ingin membandingkan data hasil percobaan yang kita lakukan saat ini dengan data hasil eksperimen pada percobaan-percobaan sebelumnya. 5. Penarikan kesimpulan Langkah yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan jawaban akhir dari hasil observasi maupun eksperimen yang telah kita lakukan. Tujuannya adalah untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Apakah hipotesis yang kita gunakan itu benar atau salah. Bagaimana, Squad? Sekarang kamu jadi tahu kan apa saja langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk menyelesaikan persoalan ilmiah yang sedang kamu hadapi saat ini. Agar kamu lebih expert lagi, kamu bisa mencoba membuat suatu penelitian kecil, lalu mencari solusinya dengan menggunakan langkah-langkah seperti di atas. Jika menghadapi kesulitan, jangan takut untuk mendiskusikannya dengan tutor yang andal dan teman-teman di seluruh Indonesia lewat Ruangguru digitalbootcamp. Referensi Irmaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta Penerbit Erlangga. Sumber Foto Foto Eksperimen, langkah yang paling seru dalam melakukan penelitian’ [daring], Tautan Artikel ini diperbarui pada 10 Desember 2020. Hani Ammariah Anaknya seneng ngitung, tapi nggak perhitungan. Dulu pernah kuliah di Institut Pertanian Bogor jurusan Matematika. Sekarang jadi tukang nulis Content Writer di Ruangguru.6 Penyusunan Instrumen Monitoring KP Bersama Para Pihak. Proses lokakarya lintas sektor dalam penyusunan instrumen monitoring KP telah mendorong keterlibatan berbagai pihak, di luar Dinas Pendidikan, dalam replikasi layanan Kelas Perahu langsung dilakukan di kepulauan. Baik dinas terkait di tingkat kabupaten (mis.
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Kegiatan guru Kegiatan siswa untuk menuangkan isi dari gambar seri tersebut kedalam sebuah cerita narasi mengkomunikasikan. 6. Guru mengamati pekerjaan siswa agar kegiatan berjalan sesuai rencana. 7. Guru meminta siswa untuk maju satu per satu ke depan membacakan hasil pekerjaannya mengkomunikasikan. 8. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar becak dengan teliti mengamati . 9. Guru membimbing siswa menganalisa gambar dengan teliti. 10. Ketika mengajukan pertanyaan, guru mengarahkan siswa untuk membuatnya menurut pendapat masing-masing 5. Siswa menuangkan isi dari gambar seri tersebut kedalam sebuah cerita narasi mengkomunikasikan. 6. Siswa mengerjakan dengan diamati guru agar kegiatan berjalan sesuai rencana. 7. Siswa maju satu per satu ke depan membacakan hasil pekerjaannya mengkomunikasikan. 8. Siswa mengamati gambar becak dengan teliti mengamati . 9. Siswa dibimbing menganalisa gambar dengan teliti. 10. Ketika mengajukan pertanyaan, siswa diarahkan untuk membuatnya menurut pendapat masing-masing KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Kegiatan guru Kegiatan siswa agar tidak terjadi keseragaman pertanyaan menanya. 11. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan temannya yang diajukan berdasarkan gambar menalar. 12. Guru meminta siswa menyampaikan jawaban yang telah dibuat dengan bahasa sendiri mengkomunikasikan. 13. Guru meminta siswa yang lain mengomentari jawaban temannya mengkomunikasikan. 14. Guru meminta siswa membaca lancar tentang kegiatan Dayu dan temannya sebelum diarahkan pada pembelajaran menyanyikan lagu Hai Becak mengumpulkan informasi. 15. Guru bertanya jawab agar tidak terjadi keseragaman pertanyaan. menanya . 11. Siswa menjawab pertanyaan temannya yang diajukan berdasarkan gambar menalar. 12. Siswa menyampaikan jawaban yang telah dibuat dengan bahasa sendiri mengkomunikasikan. 13. Siswa yang lain mengomentari jawaban temannya mengkomunikasikan. 14. Siswa membaca lancar tentang kegiatan Dayu dan temannya sebelum diarahkan pada pembelajaran menyanikan lagu Hai Becak mengumpulkan informasi. 15. Siswa menjawab tentang KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Kegiatan guru Kegiatan siswa kepada siswa tentang isi lagu mengumpulkan informasi. 16. Sebelum menulis, guru mengarahkan siswa agar membaca teks lagu hai becak mengumpulkan informasi. 17. Guru meminta siswa memilih suatu permainan yang pernah dilakukan dalam kegiatan bermain mengasosiasikan. 18. Guru meminta siswa menuliskan langkah- langkah dalam melakukan aktivitas bermain yang dipilih mengasosiasikan. 19. Guru meminta siswa membacakan langkah- langkah aktivitas yang telah ditulis mengkomunikasikan. 20. Guru mengarahkan siswa untuk memilih dua isi teks yang mereka baca mengumpulkan informasi. 16. Sebelum menulis, siswa diarahkan membaca teks tentang langkah-langkah aktivitas bermain roti dan mentega mengumpulkan informasi. 17. Siswa memilih suatu permainan yang pernah dilakukan dalam kegiatan bermain mengasosiasikan. 18. Siswa menuliskan langkah-langkah dalam melakukan aktivitas bermain yang dipilih mengasosiasikan. 19. Siswa membacakan langkah-langkah aktivitas yang telah ditulis mengkomunikasikan. 20. Siswa diarahkan untuk memilih dua kalimat dari KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Kegiatan guru Kegiatan siswa kalimat dari tulisan yang telah dibuat. 21. Guru meminta siswa menuliskan kembali kalimat yang telah dipilih dengan tulisan tegak bersambung mengkomunikasikan. 22. Guru meminta siswa kembali mengamati gambar becak dengan teliti sesuai peran masing- masing mengamati. 23. Guru meminta siswa membaca teks percakapan bertema becak mengkomunikasikan. 24. Guru meminta siswa memilih tokoh sesuai teks percakapan untuk bermain peran mengasosiasikan. 25. Guru meminta siswa bermain peran sesuai topik dan tokoh yang tulisan yang telah dibuat. 21. Siswa menuliskan kembali kalimat yang telah dipilih dengan tulisan tegak bersambung mengkomunikasikan. 22. Siswa kembali mengamati gambar becak dengan teliti sesuai peran masing- masing mengamati. 23. Siswa membaca teks percakapan bertema becak mengkomunikasikan. 24. Siswa memilih tokoh sesuai teks percakapan untuk bermain peran mengasosiasikan. 25. Siswa bermain peran sesuai topik dan tokoh yang telah dipilih KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Kegiatan guru Kegiatan siswa telah dipilih mengumpulkan informasi. 26. Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami menanya. mengumpulkan informasi 26. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi yang belum dipahami menanya. Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu. 2. Perenungan Refleksi Guru memberi kesempatan pada beberapa Siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa. Guru melakukan penilaian 1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu. 2. Perenungan Refleksi Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti. Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa. Siswa dinilai saat pembelajaran 25 menit KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Kegiatan guru Kegiatan siswa pembelajaran 3. Tindak Lanjut a. Pengayaan Guru meminta siswa untuk menuliskan hal – hal penting dari pembelajaran b. Remedial Bagi siswa yang masih belum memahami materi dengan menyeluruh, guru memberikan kesempatan untuk mengulang materi tersebut . Kerjasama dengan orang tua 4. Guru menyampaikan pesan moral pada peserta didik. 5. Guru menginformasikan pembelajaran pada hari berikutnya. 6. Salam dan penutup 3. Tindak Lanjut a. Pengayaan Siswa menuliskan hal-hal penting dari pembelajaran b. Remidial Bagi siswa yang masih belum memahami materi dengan menyeluruh, siswa diberikan kesempatan untuk mengulang materi tersebut . Kerja sama dengan orang tua 4. Siswa diberi pesan moral oleh guru. 5. Siswa diberi informasi tentang pembelajaran pada hari berikutnya. 6. Salam dan penutup. H. Penilaian 1. Teknik Penilaian a. Penilaian sikap Percaya diri b. Penilaian pengetahuan Memecahkan masalah c. Unjuk kerja Menulis cerita narasi 2. Instrumen Penilaian A. Sikap Berilah tanda centang √ pada kolom yang sesuai No Nama Sikap Percaya diri 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Kriteria 4 = Jika siswa mampu membaca hasil pekerjaannya dengan memenuhi 4 komponen tegas, lancar, intonasi jelas, suara lantang 3 = Jika siswa mampu membaca hasil pekerjaannya dengan memenuhi 3 dari 4 komponen tegas, lancar, intonasi jelas, suara lantang 2 = Jika siswa mampu membaca hasil pekerjaannya dengan memenuhi 2 dari 4 komponen tegas, lancar, intonasi jelas, suara lantang 1 = Jika siswa mampu membaca hasil pekerjaannya dengan memenuhi 1 dari 4 komponen tegas, lancar, intonasi jelas, suara lantang B. Pengetahuan Tes tertulis Daftar periksa dan Skor Penilaian memecahan masalah. Berilah tanda centang √ pada kolom yang sesuai No Nama Daftar periksa Kemampuan memecahkan masalah 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Kriteria 4 = Jika siswa mampu mengikuti pembelajaran menggunakan media gambar seri dengan memenuhi 4 komponen memahami masalah, mengajukan pertanyaan sesuai gambar dengan bahasa sendiri, menemukan urutan gambar dengan benar, menyelesaikan masalah 3 = Jika siswa mampu mengikuti pembelajaran menggunakan media gambar seri dengan memenuhi 3 dari 4 komponen memahami masalah, mengajukan pertanyaan sesuai gambar dengan bahasa sendiri, menemukan urutan gambar dengan benar, menyelesaikan masalah 2 = Jika siswa mampu mengikuti pembelajaran menggunakan media gambar seri dengan memenuhi 2 dari 4 komponen memahami masalah, mengajukan pertanyaan sesuai gambar dengan bahasa sendiri, menemukan urutan gambar dengan benar, menyelesaikan masalah 1 = Jika siswa mampu mengikuti pembelajaran menggunakan media gambar seri dengan memenuhi 1 dari 4 komponen memahami masalah, mengajukan pertanyaan sesuai gambar dengan bahasa sendiri, menemukan urutan gambar dengan benar, menyelesaikan masalah. C. Keterampilan Unjuk kerja Menulis karangan narasi Indikator penilaian Aspek yang diamati Penilaian Mendeskripsikan gambar ke dalam tulisan atau karangan narasi 1. Membuat kalimat sesuai gambar dengan ejaan yang tepat 40 2. Mengurutkan gambar dengan urutan yang tepat 20 3. Menulis menjadi sebuah cerita dengan memastikan isi dan judul harus berkaitan 40 Jumlah Nilai Maksimal 40 + 20 + 40 =100 No Nama Unjuk kerja Menulis karangan narasi A1 A2 A3 Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Yogyakarta, 5 November 2014 Mengetahui Guru Kelas II Mahasiswa S. Wahyu Wasana W, Natalia Kartika S Materi dan Kegiatan Pembelajaran Amatilah gambar di atas Kegiatan apa yang sedang dilakukan Beni? Soal 1. Buatlah sebuah kalimat dari gambar di atas masing-masing gambar minimal 1 kalimat 2. Urutkan gambar di atas dengan benar Kemudian ceritakanlah dalam bentuk cerita narasi 3. Bacakan hasil karyamu di depan kelas Ceritakan kegiatan menyanyi yang pernah kamu lakukan dengan bahasa yang santun Lagu apa yang pernah kamu nyanyikan? Ceritakan seperti gambar berikut Kamu sudah menceritakan lagu yang pernah kamu nyanyikan Bagaimana kamu melakukannya? Tuliskan pada kolom berikut dengan teliti Kemudian bacalah dengan lafal dan intonasi yang jelas Dayu dan temannya sudah tahu lagu yang akan dinyanyikan. Mereka akan menyanyikan lagu “Hai Becak.” Perhatikan teks lagu “Hai Becak” berikut Kemudian nyanyikan dengan percaya diri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH Tematik Satuan Pendidikan SD Pangudi Luhur Sedayu KelasSemester II duaI satu TemaSub Tema 4 Aku dan Sekolahku 2 Kegiatan Ekstrakurikulerku Pembelajaran 4 Waktu 6 x 35 menit I. Kompetensi Inti 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar dan Indikator PPKN Kompetensi Dasar Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah dan sekolah. Bermain peran tentang bersatu dalam keberagaman di lingkungan rumah dan sekolah Indikator Menyebutkan bentukbentuk kegiatan bersama teman-teman satu kelas dalam keragaman agama yang dianut. Bermain peran tentang bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekolah. Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar Mengenal teks cerita narasi sederhana kegiatan dan bermain di lingkungan dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman. Memperagakan teks cerita narasi sederhana tentang kegiatan dan bermain di lingkungan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian. Indikator Menceritakan berbagai aktivitas bermain di lingkungan sekitar. Membacakan cerita narasi yang telah ditulis dengan lafal dan intonasi yang jelas. C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mengamati teks lagu “Teman di Mana-mana”, siswa dapat mengidentifikasi arti lirik pada lagu dengan teliti. 2. Berdasarkan lagu “Teman di Mana-mana”, siswa dapat menunjukkan pola irama bervariasi pada alat musik ritmis dengan teliti. 3. Dengan tanya jawab, siswa dapat membuat lagu anak-anak sederhana dengan kata-kata sendiri yang bermakna secara teliti. 4. Dengan tanya jawab, siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk kegiatan bersama teman-teman satu kelas dalam keragaman agama yang dianut dengan percaya diri. 5. Dengan membaca teks percakapan, siswa dapat bermain peran tentang bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekolah dengan percaya diri. 6. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menceritakan berbagai aktivitas bermain di lingkungan sekitar dengan bahasa yang santun. 7. Dengan tanya jawab, siswa dapat menuliskan cerita narasi tentang kegiatan di sekolah dengan teliti. 8. Dengan mengamati teks yang telah ditulis, siswa dapat membacakan cerita narasi yang telah ditulis dengan percaya diri. D. Materi Pembelajaran 1. Menulis Karangan Narasi 2. Bernyanyi 3. Membuat Lagu Karangan Sendiri 4. Bermain Peran 5. Bercerita E. Metode Pembelajaran Metode Inquiry, Pengamatan, Tanya jawab, Pemberian tugas Pendekatan Saintifik Scientific. F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media a. Gambar seri b. Gambar-gambar siswa dalam aktivitas menyanyi. c. Teks percakapan tentang arti hidup bersatu . 2. Sumber Belajar Sri Sulistyorini, Buku Guru Tema 4 ” Aku dan Sekolahku ”.Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Banyakteori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai sekarang ini antara lain teori belajar tingkah laku (behaviorisme) yang awal mulanya dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlov (tahun 1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) dan kemudian teori belajar tingkah
Apa kesimpulan yang kamu dapatkan dari kegiatan ini? Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 6 Kelas 5 SD/MI halaman 30 Minggu, 27 Desember 2020 0952 WIB Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013Apa kesimpulan yang kamu dapatkan dari kegiatan ini? Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 6 Kelas 5 SD/MI halaman 30 - Apa kesimpulan yang kamu dapatkan dari kegiatan ini? Pertanyaan tersebut merupakan soal Tema 6 Kelas 5 SD/MI halaman 30, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Halaman 30 terdapat pada Pembelajaran 3 Subtema 1 tentang Suhu dan Kalor Berikut Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 halaman 30 4. Apa kesimpulan yang kamu dapatkan dari kegiatan ini? Jawaban Untuk daerah yang berbeda, maka tanaman yang dihasilkan pun berbeda, oleh karena itu manusia menyesuaikan diri dengan tiap lingkungan yang berbeda itu serta memanfaatkan lingkungan alam tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. KLIK LINK DI BAWAH UNTUK JAWABAN LENGKAPNYA Baca juga ALTERNATIF Jawaban Kelas 5 Tema 6 Halaman 24 25 26 27 28 29 Subtema 1 Suhu dan Kalor
View RELIGION MISC at Aarhus Universitet. kesimpulan : Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah kami lakukan yaitu apotek sederhana farma, sebagai salah satu sarana pelayanan
Apakah Bapak/Ibu guru sedang menyusun RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran? Kalau begitu, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Tujuan Pembelajaran, bukan? Pasalnya, Tujuan Pembelajaran adalah salah satu komponen penting yang harus tercantum di dalam RPP Kurikulum Merdeka. Sederhananya, Tujuan Pembelajaran adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang diharapkan dapat dicapai, dimiliki, dan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Lalu, seperti apa bentuk Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka? Apa fungsinya? Untuk penjelasan lebih detailnya, Bapak/Ibu guru dapat menyimak ulasan berikut ini. Pengertian Tujuan Pembelajaran Kemendikbud mendefinisikan Tujuan Pembelajaran TP sebagai deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap yang diperoleh murid dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Tujuan Pembelajaran adalah sebuah istilah yang digunakan dalam kurikulum pendidikan Indonesia untuk mendeskripsikan kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai, dimiliki, dan dikuasai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran. Lalu, bagaimana pengertian Tujuan Pembelajaran menurut para ahli? Pengertian Tujuan Pembelajaran Menurut Para Ahli Adapun pengertian Tujuan Pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut. 1. Robert F. Mager 1962 Tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. 2. Kemp 1977 dan David E. Kapel 1981 Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. 3. Oemar Hamalik 2005 Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. Fungsi Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka tidak hanya sebagai komponen yang melengkapi RPP saja, tapi ada beberapa fungsi penting yang perlu Bapak/Ibu guru ketahui. Berikut fungsi Tujuan Pembelajaran. 1. Menjadi Arah dan Tujuan dalam Melaksanakan Kegiatan Belajar-Mengajar Perumusan Tujuan Pembelajaran berfungsi untuk memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran karena sudah ada petunjuknya. Misalnya, bagaimana proses pembelajaran dilakukan, seperti apa hasil yang akan didapatkan, dan teknik atau metode pembelajaran apa yang akan digunakan. 2. Sebagai Bukti Akuntabilitas Kinerja Guru Melalui Tujuan Pembelajaran, siswa mendapatkan gambaran mengenai kompetensi yang harus diraih dan seperti apa proses pembelajaran yang akan dilakukan. Dengan begitu, kredibilitas dan akuntabilitas kinerja guru dapat semakin meningkat. 3. Menciptakan Pengalaman Belajar yang Menyenangkan Fungsi Tujuan Pembelajaran berikutnya adalah mendorong komitmen guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan, menarik, efektif, dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran. Komponen Tujuan Pembelajaran Ada dua komponen utama yang harus dimuat dalam Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka, yaitu kompetensi dan lingkup materi. KompetensiKompetensi adalah kemampuan yang perlu dibuktikan oleh siswa bahwa dirinya telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Agar lebih mudah saat menyusun kompetensi dalam Tujuan Pembelajaran, guru dapat menggunakan pertanyaan panduan, seperti Kemampuan apa yang bisa dibuktikan oleh siswa secara nyata? Tahap berpikir apa yang perlu dibuktikan oleh siswa? Lingkup materiLingkup materi adalah konten dan konsep utama yang harus dipahami oleh siswa pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan untuk menyusun tujuan pembelajaran ini, antara lain Hal-hal apa saja yang harus dipelajari siswa dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran? Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan siswa dapat digunakan sebagai sumber untuk mempelajari konten dalam Capaian Pembelajaran? Cara Menyusun Tujuan Pembelajaran Sebelum membahas cara menyusun Tujuan Pembelajaran, perlu diketahui bahwa selain kedua komponen di atas, Tujuan Pembelajaran juga harus mengandung unsur ABCD, yaitu Audience AAudience adalah siswa yang menjadi subjek dari tujuan pembelajaran tersebut. Behavior BBehavior adalah perilaku yang dapat mendeskripsikan kemampuan audience setelah pembelajaran. Condition CCondition adalah situasi atau kondisi saat tujuan tersebut diselesaikan. Degree D Degree adalah standar yang harus dicapai audience sehingga dapat dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai. Penyusunan Tujuan Pembelajaran sebenarnya tidaklah sulit, sama saja rumusan indikator. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan Tujuan Pembelajaran. Melakukan analisis setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada suatu fase. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap. Berdasarkan analisis Capaian Pembelajaran tersebut, tentukan materi utama atau konten inti dari suatu pembelajaran. Menentukan dan merumuskan Tujuan Pembelajaran yang memuat kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap, konten, serta kebermaknaan dalam pembelajaran. Menentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Merumuskan Tujuan Pembelajaran Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merumuskan Tujuan Pembelajaran, yaitu Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan harus disesuaikan dan diturunkan dari indikator yang ada agar tujuan pembelajaran lebih terukur dan fokus pada hal-hal yang perlu dicapai. Perhatikan urutan penulisan Tujuan Pembelajaran. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan kemampuan siswa dan kompetensi yang ingin dicapai. Di awal pembelajaran, guru perlu melakukan analisis tentang kemampuan siswa, hambatan dan solusi yang dapat diberikan kepada siswa pada saat pembelajaran. Cara Mengukur Keberhasilan Pencapaian Tujuan Pembelajaran Guru perlu menentukan kriteria untuk mengetahui apakah seorang siswa berhasil mencapai tujuan pembelajaran atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini berbentuk penjelasan mengenai kemampuan apa yang perlu ditunjukkan siswa sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran. Itu artinya, guru tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak, misalnya 75, 80, dan seterusnya sebagai kriteria. Namun, jika dibutuhkan, guru diperbolehkan untuk menggunakan interval nilai, misalnya 75-80. Ada tiga pendekatan yang bisa digunakan guru untuk menentukan kriteria siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran, yaitu 1. Menggunakan deskripsi kriteria Contoh, pada tugas menulis laporan mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru menetapkan kriteria keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran berupa laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut. 2. Menggunakan rubrik Contoh, pada tugas menulis laporan mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada dua bagian yang menjadi kriteria keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitu isi laporan dan penulisan. Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian, yaitu baru berkembang, layak, cakap hingga mahir. Dalam setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa siswa. 3. Menggunakan skala atau interval nilai Selain deskripsi kriteria dan rubrik, guru juga dapat menggunakan skala atau interval nilai untuk menentukan kriteria keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk menggunakan skala atau interval nilai ini, guru harus menentukan terlebih dahulu intervalnya dan langkah selanjutnya yang akan dilakukan pada siswa. Sebagai contoh skala atau interval 0 – 40% artinya siswa belum berhasil mencapai tujuan pembelajaran sehingga harus melakukan remedial. Contoh Tujuan Pembelajaran Contoh 1 Berikut adalah contoh Tujuan Pembelajaran Matematika pada fase F. Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakan rumus jumlah dan selisih sinus dan cosinus. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa yang menjadi komponen kompetensinya adalah menjelaskan dan menggunakan, sedangkan komponen lingkup materi yang dipelajari adalah trigonometri sinus dan cosinus. Contoh 2 Berikut adalah contoh Tujuan Pembelajaran untuk mata pelajaran Biologi pada fase D. Mengidentifikasi status dan kondisi Keanekaragaman Hayati di Kawasan Asia Tenggara. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa yang menjadi komponen kompetensinya adalah mengidentifikasi, sedangkan komponen lingkup materi yang dipelajari adalah Keanekaragaman Hayati di Kawasan Asia Tenggara.
PertanyaanTerbaru Sikap ilmiah apa yang dapat kamu gunakandalam melakukan praktikum tumbuhan kacang hijau Susunlah kesimpulan dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah kamu lakukan Berikut faktor yg tdk mempengaruhi pertumbuhan adalah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. IDENTIFIKASI MASALAH MASALAH DALAM PEMBELAJARANFirda Sufi Lutfiyanafirdalutfiyana251 ABSTRAK Identifikasi permasalahan belajar siswa adalah kegiatan yang mencari, mengumpulkan, meneliti data dan informasi dari kebutuhan lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan belajar siswa berdasarkan peran guru dalam mengatasi permasalahan belajar, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa mengalami permasalahan yaitu tidak menyukai tempat belajar, tidak menukai mata pelajaran tertentu, kurang dapat memusatkan perhatian dalam mengikuti pelajaran, sering mengganggu atau di ganggu teman saat pelajaran sedang berlangsung, hasil belajar yang tidak memuaskan, kekurangan waktu untuk belajar, kesulitan dalam memhami isi buku pelajaran dan masih banyak of student learning problems is an activity that seeks, collects, examines data and infirmation from field needs. The purpose of this study was to determine student learning problems based on the teacher's role in overcoming learning. The result of this study indicate that student experience problems, namely they do not like place to study, do not like certainsubjects, are less able to focus attention in following lessons, oftwn interfere or are disturbed by friends during lessons, unsatisfactory learning outcomes, lack of time to study, difficulties in understanding the cintents of textbooks and much merupakan suatu proses perubahan perilaku manusia yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar berperan dalam perkembangan, kebiasaan sikap, keyakinan, sebuah tujuan, dan kepribadian manusia. Belajar sendiri merupakan sebuah aktivitas mental dalam berinteraksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sebuah perubahan dalam pengetahuan pemahaman ketrampilan dalam hidup. Belajar termasuk serangkaian kegiatan jiwa dan raga yang bertujuan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang menyangkut pengalaman individu. Berhasil tidaknya suatu pencapaian dalam proses pendidikan dipengaruhi oleh proses mengajar yamg dialami oleh peserta didik dan pendidik. Tidak dapat dipungkiri bahwasannya dalam proses pembelajaran ditemukan kesulitan dalam belajar. Berbagai macam faktor yang mempengaruhi masalah belajar yakni dari dalam maupun dari luar. Masalah belajar ialah ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan, ada yang melihat sebagai ketidak penuhan kebutuhan seseorang dan terdapat pula yang melihat sebagai suatu hal yang dapat menghambat seseorang dalam mencapai sebuah tujuan. Masalah merupakan sesuatu hal yang tidak disukai yang menimbulkan kesulitan bagi diri sndiri atau pun bagi orang lain juga yang perlu dihilangkan. Masalah dapat muncul kapan saja dan dimana saja tidak terkecuali dalam hal belajar. Peserta didik akan berhasil dalam proses pembelajaran jika peserta didik tersebut tidak mengalami masalah-masalah dalam internal pada pembelajaran berkaitan dengan kondisi kepribadian siswa, baik scara fisik maupun mental. Dan berkaitan dengan aspek-aspek fisik akan relatif lebih mudah diamati dan dipahami dibandingkan dengan dimensi-dimensi mental dan emosional. Sementara pada kenyataannya, persoalan-persoalan pembelajaran lebih banyak dimensi mental/emosional. Masalah-masalah belajar yang berhubungan dengan dimensi siswa sebelum belajar yaitu berhubungan dengan minat dan kecakapan. Jika siswa memiliki minat yang tinggi untuk belajar maka ia akan berupaya untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang akan dipelajari dengan lebih baik dan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersipkan buku beserta alat-alat tulis, atau hal-hal lain yang diperlukan. Jika siswa tidak memiliki minat untuk belajar maka ia cenderung mengabaikan kesiapannya untuk belajar. Siswa kurang peduli apakah ia membawa buku pelajaran serta alat-alat tulis lainnya atau tidak, apalagi mempersiapkan materi yang perlu guna mendukung pemahaman materi baru yang akan dipelajari. Motivasi belajar sebagai kekuatan yang menjadi pendorong bagi siswa untuk menggunakan potensi yang ada pada dirinya dan potensi yang ada di luar dirinya guna mewujudkan tujuan belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bersungguh-sungguh untuk terlibat didalam proses belajar, melalui keaktifan bertanya, mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran, mencatat, membuat resume, mempraktekkan sesuatu, mengerjakan latihan-latihan dan evaluasi sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Didalam aktivitas belajar, motivasi individu dimanifestasikan dalam bentuk ketahanan dan ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak isi pelajaran yang dipelajari, kesungguhan dan ketelatenan dalam mengerjakan tugas. Sebaliknya siswa yang tidak atau kurang memiliki motivasi belajar umumnya kurang mampu bertahan untuk belajar lebih membantu siswa dalam berkonsentrasi belajar memerlukan waktu yang cukup lama disamping menuntut ketelatenan guru. Dengan bimbingan dan perhatian serta bekal kecakapan yang dimiliki oleh guru, maka secara bertahap hal ini dapat dilakukan. Kemampuan siswa mengolah bahan belajar harus terus didorong dan dikembangkan agar siswa semakin mampu mencapai makna belajar yang mengarah pada perkembangan serta kemampuan berpikir yang berguna untuk menghasilkan pengetahuan-pengetahuan baru. Kesulitan dalam menggali kembali hasil belajar merupakan kendala proses pembelajaran karena siswa akan mengalami kesulitan untuk mengolah pesan-pesan baru yang berkaitan dengan pesan-pesan lama yang telah diterima sebelumnya. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Berikutadalah kunci jawaban dari pertanyaan "Berdasarkan evaluasi yang telah Anda lakukan, grafik hasil penjualan dengan metode yang Anda tetapkan menunjukkan kestabilan bahkan cenderung meningkat. Dari hasil tersebut, Anda melakukan analisis secara sederhana dan menarik kesimpulan bahwa penjualan ini masih bisa ditingkatkan dengan cukup signifikan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 RPP SATUAN PENDIDIKAN SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS/ SMT X / SMT 1 STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI DOKUMEN-DOKUMEN KANTOR ALOKASI WAKTU 1 X pertemuan 3 X 45 menit A. INDIKATOR 1. Menyimpulkan pengertian dokumen berdasarkan beberapa sumber. Karakter nilai genar membaca 2. Menyebutkan jenis-jenis dokumen Karakter kreatif 3. Mengidentifikasi dokumen-dokumen kantor surat Karakter rasa ingin tahu B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memperhatikan penjelasan dari guru, memvaca, dan berdiskusi, siswa dapat 1. Menjelaskan pengertian dokumen dari beberapa sumber 2. Menjelaskan dan menyebutkan jenis-jenis dokumen 3. Mengidentifikasi dokumen dokumen kantor surat C. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian dokumen 2. Jenis-jenis dokumen 3. Dokumen kantor surat D. METODE PEMBELAJARAN 1. Diskusi 2. Tanya jawab. E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Pendahuluan Kegiatan inti Kegiatan penutup - Guru menyiapkan kelas - Guru membuka pelajaran dengan salam - Guru mengecek kehadiran siswa. - Eksplorasi Guru melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pembelajaran. - Elaborasi Guru melibatkan siswa berdiskusi untuk mencari pengertian dokumen Guru mengajak siswa untuk mencari pengertian dokumen dan dokumentasi dari beberapa sumber - Konfirmasi dari hasil diskusi, guru memberikan penjelasan tentang pengertian dokumen dan dokumentasi, dan jenis-jenis dokumen dari beberapa sumber. - Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa untuk mencari perbedaan dokumen dan dokumentasi dengan Tanya jawab. 5 menit 90 menit 40 menit - Guru menjelaskan dan memberi kesimpulan tentang jawaban siswa. - Guru menginformasikan dan memberi PR kepada siswa untuk pertemuan yang akan datang. - Guru mengakhiri pertemuan dengan salam. F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR 1. Media belajar spidol, white board, laptop, LCD 2. Sumber belajar Modul SMK Melakukan Prosedur Administrasi Penerbit Erlangga, dan contoh-contoh dokumen. G. PENILAIAN 1. Teknik tes pengamatan 2. Bentuk instrument soal tes tertulis 3. Pengembangan soal a. Kisi-kisi NO KD INDIKATOR NO SOAL 1 Mengidentifikasi dokumen- dokumen kantor 1. Menyimpulkan pengertian dokumen dari beberapa sumber 2. Menjelaskan jenis-jenis dok 3. Mengidentifikasi dokumen kantor surat 1 2,3,4 5,6,7,8,9,10 b. Soal tes tertulis No Soal Jawaban skor 1. Jelaskan pengertian dokumen Surat-surat berharga atau benda berharga, termasuk rekaman yang dapat dijadikan bukti untuk mendukung keterangan 10 dokumen menurut kepentingannya 2. Dokumen niaga 3. Dokumen sejarah 4. Dokumen pemerintah 3 Sebutkan jenis-jenis dokumen berdasarkan bentuk fisiknya 1. Dokumen literer 2. Dokumen korporil 3. Dokumen privat 10 4 Jelaskan apa yang dimaksud dokumen privat, dan berikan contohnya Dokumen privat adalah dokumen yeng berupa surat/ arsip yang disimpan berdasarkan siatem kearsipan. Contoh surat 10 5 Jelaskan pengertian surat Surat adalah alat komunikasi tertulis dari satu pihak kpd pihak lain 10 6 Sebutkan apa fungsi surat 1. Sebagai alat bukti tertulis 2. Alat pengingat 3. Bukti historis 4. Duta organisasi 5. Pedoman untuk bertindak 6. Sarana promosi 10 7 Sebutkan penggolongan surat berdasarkan keamanan isinya 1. Surat biasa 2. Surat rahasia 3. Surat sangat rahasia 4. Surat konfidensial 10 8 Sebutkan penggolongan surat berdasar urgensi penyelesaiannya 1. Surat biasa 2. Surat segura 3. Surat sangat segera 10 9 Sebutkan penggolongan surat berdasar sifat isi dan asalnya 1. Surat pribadi 2. Surat dinas 3. Surat niaga. 4. Surat social 10 10 Sebutkan penggolongan surat berdasarkan wujudnya 1. Surat terbuka tidak bersampul dan tdk rahasia 2. Surat tertutup brsampul, rahasia 3. Warkat pos c. Penilaian sikap No Nama siswa 1 Ketekunan belajar 2 Aktifitas dlm pembelajaran 3 Tepa t wkt 4 Kehadirn 5 Perhatian 6 Tot al nilai 1 Dst Pedoman penilaian Skor nilai = keterangan 90–100 = amat baik 70–89 = baik 60–79 = cukup 50–50 = kurang Kurang dari 50 = sangat kurang Tempel, Agustus 2015 Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Zahroh Khomsiyati, Dra. Sri Heryati RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 RPP SATUAN PENDIDIKAN SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS/ SMT X / SMT 1 STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN SURAT MENYURAT ALOKASI WAKTU 1 X pertemuan 3 x 45 menit A. INDIKATOR 1. Mengidentifikasi pengertian surat 2. Mengidentifikasi perlengkapan dalam membuat surat B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memperhatikan penjelasan dari guru, memvaca, dan berdiskusi, siswa dapat 1. Menjelaskan pengertian surat 2. Menjelaskan dan menyebutkan perlengkapan dalam membuat surat C. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian surat 2. Perlengkapan surat - Kertas surat - Macam-macam sampul surat - Macam-macam lipatan surat D. METODE PEMBELAJARAN 1. Diskusi 2. Tanya jawab 3. Demonstrasi E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup 1. Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran 2. Memberi salam dan mengecek kehadiran siswa dengan presensi Eksplorasi - Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang lalu - Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi yang akan dipelajari Elaborasi - Guru mengajak siswa berdiskusi tentang pengertian surat - Guru mengajak diskusi tentang perlengkapan dalam membuat surat - Guru menunjukkan contoh-contoh sampul surat - Guru mengajak siswa mempraktikkan model-model lipatan surat Konfirmasi - Guru menjelaskan dan mengulas kembali tentang pengertian surat - Guru dan siswa menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. - Guru memberikan tugas membuat model-model lipatan surat dan ditempel di buku besar - Guru member tugas kpd siswa mencari dan engumpulkan macam-macam model sampul - Guru menutup pelajaran dengan memberi salam. 5 menit 30 menit 10 menit F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR. 1. Media spidol, white board, LCD. Laptop. 2. Sumber belajar buku melakukan prosedur administrasi, contoh-contoh Sampul surat G. PENILAIAN 1. Teknik pengamatan 2. Bentuk instrument tes tertulis 3. Pengembangan soal a. Kisi-kisi soal NO KD INDIKATOR NO SOAL 1 Melakukan surat menyurat Mengeidentifikasi pengertian surat 1 2 Melakukan surat menyurat Menyebutkan perlengkapan dalam membuat surat 2 - 5 b. Soal tes tertulis No Soal Jawaban skor 1 Jelaskan pengertian surat Alat komunikasi yang ditulis pada sehelai kertas dari satu pihak ditujukan kepada pihak lain 2 2 Sebutkan jenis-jenis ukuran kertas a. Folio b. Kuarto c. Octavo d. Sixmo e. A 4 f. A 5 g. F 4 2 3 Sebutkan jenis-jenis kertas yang biasa dipakai dlm kegiatan surat menyurat a. Kertas onion skin kertas untuk surat menyurat ke luar negeri b. Kertas HVS untuk surat dinas c. Kertas doorslag untuk mengetik tembusan d. Kertas stensil untuk membuat tembusan surat dlm jml banyak 2 4 Sebutkan kegunaan sampul surat a. Melindungi kertas surat dari kotor, debu b. Menjaga kerahasiaan c. Agar lebih sopan d. Menulis alamat luar. 2 5. Sebutkan macam- macam lipatan surat a. Lipatan tunggal b. Lipatan perancis c. Lipatan ganda sejajar d. Lipatan baku e. Lipatan baku rendah f. Lipatan akordion g. Lipatan akordion rendah h. Lipatan baron c. Penilaian sikap NO Nama siswa 1 Ketekunan belajar 2 Aktifitas dlm pembelajaran 3 Tepa t wkt 4 Kehadirn 5 Perhatian 6 Tota l nilai 1 Dst Pedoman penilaian Skor nilai = keterangan 90–100 = amat baik 70–89 = baik 60–79 = cukup 50–50 = kurang Kurang dari 50 = sangat kurang Tempel, Agustus 2015 Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Zahroh Khomsiyati, Dra. Sri Heryati RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3 RPP SATUAN PENDIDIKAN SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS/ SMT X / SMT 1 STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN SURAT MENYURAT ALOKASI WAKTU 1 X pertemuan 2 X 45 menit A. INDIKATOR 1. Mendiskripsikan bentuk-bentuk surat 2. Karakter disiplin, mandiri B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memperhatikan penjelasan dari guru, membaca, dan menyimak, siswa dapat Membuat surat bentuk lurus C. MATERI PEMBELAJARAN 1. Bentuk surat lurus D. METODE PEMBELAJARAN 1. Praktik 2. Penugasan E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Pendahuluan - Guru menyiapkan kelas - Guru membuka pelajaran dengan salam - Guru mengecek kehadiran siswa. Kegiatan inti Kegiatan penutup - Eksplorasi Guru melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pembelajaran. - Elaborasi Guru menunjukkan bentuk surat lurus Dengan bimbingan guru, Siswa menyusun surat bentuk lurus - Konfirmasi dari hasil praktik, guru memeriksa hasil pekerjaan siswa untuk dinilai - Guru menginformasikan dan memberi PR kepada siswa untuk pertemuan yang akan datang. - Guru mengakhiri pertemuan dengan salam. 80 menit 5 menit F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR 1. Media belajar spidol, white board, laptop, LCD 2. Sumber belajar Modul SMK Melakukan Prosedur Administrasi Penerbit Erlangga,contoh-contoh surat G. PENILAIAN 1. Teknik tes pengamatan 2. Bentuk instrument soal tes praktik 3. Pengembangan soal a. Kisi-kisi NO KD INDIKATOR NO SOAL 1 Melakukan surat menyurat 4. Menyusun surat bentuk lurus block style 1 b. Soal tes PRAKTIK Susunlah surat berikut ke dalam bentuk lurus penuh Pengirim Toko MAHAKAM Telpon 02172777867 Dikirim kepada PT INDAH PERMAI Jalan gunung Sahari Jakarta Pusat Nomor surat di buat sendiri Tanggal surat hari ini Hal surat permintaan penawaran computer Isi surat susunlah dengan paragraph Kami kabarkan kepada Saudara, bahwa perusahaan kami telah tersedia anggaran tahu 2015 untuk pembelian computer. Kami memperoleh keterangan bahwa perusahaan Saudara bergerak dibidang peralatan dan mesin kantor. Sehubungan dengan hal tersebut, kami minta agar Saudara berkenan mengirimkan surat penawaran mengenai computer terbaru, disertai dengan keterangan–keterangan sebagai berikut a. Syarat pembayaran b. Syarat penyerahan barang c. Potongan harga yang diberikan d. Layanan purna jual. Disamping itu kami minta dikirim leaflet, catalog dan perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih . Hormat kami, Namamu Pemilik PENILAIAN NO BENTUK SURAT KERAPIHAN BAGIAN SURAT 40 20 40 c. Penilaian sikap NO Nama siswa 1 Ketekunan belajar 2 Aktifitas dlm pembelajaran 3 Tepat wkt 4 Kehadiran 5 Perhatian 6 Total nilai 1 Dst Pedoman penilaian Skor nilai = keterangan 70–89 = baik 60–79 = cukup 50–50 = kurang Kurang dari 50 = sangat kurang Tempel, Juni 2015 Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Zahroh Khomsiyati, Dra. Sri Heryati RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4 RPP SATUAN PENDIDIKAN SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS/ SMT X / SMT 1 STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN SURAT MENYURAT ALOKASI WAKTU 1 X pertemuan 2 X 45 menit A. INDIKATOR 1. Mendiskripsikan bentuk-bentuk surat 2. Karakter disiplin, mandiri B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memperhatikan penjelasan dari guru, membaca, dan menyimak, siswa dapat Membuat surat bentuk setengah lurus C. MATERI PEMBELAJARAN Bentuk surat setengah lurus D. METODE PEMBELAJARAN 1. Praktik 2. Penugasan E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Pendahuluan - Guru menyiapkan kelas - Guru membuka pelajaran dengan salam Kegiatan inti Kegiatan penutup - Guru mengecek kehadiran siswa. - Eksplorasi Guru melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pembelajaran. - Elaborasi Guru menunjukkan bentuk surat setengah lurus Dengan bimbingan guru, Siswa menyusun surat bentuk setengah lurus - Konfirmasi dari hasil praktik, guru memeriksa hasil pekerjaan siswa untuk dinilai - Guru mengakhiri pertemuan dengan salam. 80 menit 5 menit F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR 1. Media belajar spidol, white board, laptop, LCD 2. Sumber belajar Modul SMK Melakukan Prosedur Administrasi Penerbit Erlangga, contoh-contoh surat G. PENILAIAN 1. Teknik tes pengamatan 2. Bentuk instrument soal tes praktik 3. Pengembangan soal a. Kisi-kisi NO KD INDIKATOR NO SOAL 1 Melakukan surat menyurat Menyusun surat bentuk setengah lurus semi block style 1 b. Soal tes PRAKTIK Susunlah surat berikut ke dalam bentuk setengah lurus Surat dikirim dari PT ELANG JAYA, Jalan Ahmad Yani Yogyakarta, ditujukan kepada PT DELIMA, Jalan Gunung Semeru Surabaya Nomor surat di buat sendiri Tanggal surat hari ini Hal surat penawaran computer Isi surat susunlah dengan paragraph Kami telah menerima surat permintaan Saudara tertanggal 23 Juli 2013 tentang permintaan penawaran computer terbaru. Dengan surat ini kami kabarkan , bahwa saat ini kami mempunyai stock cukup banyak computer terbaru segala merk. Kami lampirkan catalog, ssrta brosur- brosur lengkap agar Saudara daoat memilih sesuai keinginan. Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih . Hormat kami, Namamu, Direktur. PENILAIAN NO BENTUK SURAT KERAPIHAN BAGIAN SURAT 40 20 40 c. Penilaian sikap NO Nama siswa 1 Ketekuna n belajar 2 Aktifitas dlm pembelajaran 3 Tepa t wkt 4 Kehadirn 5 Perhatian 6 Tota l nilai Dst KUNCI JAWABAN PT ELANG JAYA Jalan Ahmad Yani YOGYAKARTA Nomor 03/PEN/VII/2013 16 Oktober 2013 Lamp. - Hal Penawaran Computer Yth. Direktur PT DELIMA Jalan Gunung Semeru No. 13 Surabaya Dengan hormat, Kami telah menerima surat permintaan Saudara tertanggal 23 Juli 2013 tentang permntaan penawaran computer terbaru. Dengan surat ini kami kabarkan, bahwa kami saat ini mempunyai stock cukup banyak tentang computer terbaru segala merk. Bersama surat ini kami lampirkan catalog, serta brosur-brosur lengkap agar Saudara dapat memilih sesuai keinginan. Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih Hormat kami, Namamu Direktur Pedoman penilaian Skor nilai = keterangan 90–100 = amat baik 70–89 = baik 60–79 = cukup 50–50 = kurang Kurang dari 50 = sangat kurang Tempel, Juni 2015 Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Zahroh Khomsiyati, Dra. Sri Heryati| У οքоνеփаςխለ | ጰчեջէзв есрኅሒадиጯե οւыбузвυ | ሾμևчε ሣ оኘυይу |
|---|---|---|
| Θսиሉ типո | Ас δозвօл | Οκеቂуπፒтр θбεማинеσθ |
| Եпецаб аቡеእኃ ժиֆуклα | Госнօхխ а | Раպዖψэσ уж |
| Ав зяጇогасн | ጌоበохубр ለз | Яфо νежаսበρ օпсυνኂ |
Unsur-unsur dalam menyusun laposan hasil diskusi adalah sebagai berikut1. Pendahuluan⇒ latar belakang dilaksanakan diskusi⇒ tujuan diskusi⇒ langkah-langkah persiapan2. Uraian Pelaksanaan⇒ tempat dan waktu⇒ peserta⇒ proses jalannya diskusi⇒ rumusan hasil diskusi3. Penutup⇒ kesimpulan⇒ saran-saran4. LampiranCatatanKesimpulan secara umum tentang jalannya diskusi. Kemukakan apakah tujuan yang dirumuskan di atas tercapai atau tidak. Jika ya, bagaimana hasilnya dan jika tidak berikan alasan-alasannya.
Bacakembali daftar alat dan bahan yang telah kamu buat pada pembelajaran sebelumnya. Buatlah laporan dari percobaan membuat rangkaian paralel sederhana yang kamu lakukan! Laporan Kegiatan Percobaan Nama Percobaan: Tujuan Percobaan: Alat-alat: Hasil dari keliling dibagi diameter mendekati 3,14 atau 22 . Nilai tersebut 7 dinamakan π(phiBab ini berisi mengenai kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan. Rekomendasi bertujuan sebagai bahan kajian baik untuk pihak sekolah, guru, peserta didik, penulis, serta peneliti selanjutnya yang mengkaji masalah serupa. Adapun kesimpulan dan rekomendasinya adalah sebagai berikut A. Kesimpulan Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa LKS untuk mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran IPS di kelas VIII A SMP Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Merencanakan penyusunan Lembar Kegiatan Siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran IPS peserta didik dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu a. Menyusun dan mengkaji silabus pembelajaran IPS serta SK/KD yang dimuat di dalamnya. b. Setelah melakukan kajian terhadap silabus dan SK/KD penulis melihat keadaan dan iklim kelas agar diketahui materi, metode dan media apa yang cocok untuk dikaji dan dikembangkan dalam pembelajaran. c. Menentukan SK/KD yang akan dikembangkan agar mengetahui tindakan kedepannya. Setelah menentukan SK/KD penulis membuat RPP agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan terstruktur sesuai harapan penulis. d. Menentukan tema menarik dalam RPP serta mempersiapkan keperluan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. e. Menonjolkan pemahaman konsep pembelajaran dengan memasukannya menjadi salah satu tujuan, adapun tujuan dan indikator lain mendorong untuk berkembangnya pemahaman konsep. 214 f. Menentukan konsep apa yang akan diangkat dan dikembangkan dalam pembelajaran. Penggunaan LKS dalam pembelajaran mengharuskan guru lebih jeli dalam memilihnya, sangat dianjurkan untuk memilih konsep-konsep abstrak sehingga terdapat perbedaan dengan dan tanpa LKS. g. Setelah menentukan Standar Kompetensi dan penyusunan RPP, serta menentukan konsep dan materi pembelajaran, penulis menyusun Lembar Kegiatan Siswa. LKS yang disusun penulis tidak lepas dari hasil bimbingan dan diskusi dengan dosen pembimbing dan guru mitra. Agar mampu mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran diperlukan kegiatan yang mampu menstimulus pemahaman konsepnya disetiap LKS yang disusun, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. LKS yang disusun berisi mengenai tahapan, analisa serta konsep yang didapatkan selama proses pembelajaran. Ketika guru hendak menggunakan LKS sebagai salah satu bahan ajar, terlebih dahulu harus menentukan kategori dari LKS apakah yang terstruktur maupun tidak, sehingga lebih mudah merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Setelah LKS disusun, penulis membuat rubrik penilaian untuk mengukur capaian dari tujuan yang dibuat, khususnya dalam melihat perkembangan pemahaman konsep pembelajaran IPS peserta didik. 2. Melaksanakan Lembar Kegiatan Siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran IPS peserta didik dilakukan dengan a. Mendeskripsikan berbagai isu yang akan dikaji dalam pembelajaran melalui LKS, b. Menjabarkan apa itu konsep pembelajaran IPS, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman mengenai konsep pembelajaran IPS. c. Sebelum membagikan LKS, hendaklah guru membagikan media yang menjadi kajian dari LKS yang diberikan. d. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok yang disertai penjelasan bagaimana cara mengisi LKS yang diberikan, agar peserta 215 didik benar-benar memahami apa yang akan ia lakukan sesuai intruksi LKS. e. Penilaian pembelajaran dilakukan dengan dua tahapan, pertama pada proses pembelajaran dan kedua setelah pembelajaran. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru mengobservasi kejadian yang terjadi sesuai dengan rubrik yang telah dibuat pada tahapan perencanaan, penilaian dikhususkan kepada capaian pemahaman konsep, dan kerjasama dalam proses pembelajaran yang dihasilkan kemudian mengkonversikannya menjadi angka/nilai. Penilaian setelah pembelajaran dilakukan dengan memeriksa LKS yang telah diberikan menggunakan rubrik. Hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam mengerjakan LKS serta pemahaman terhadap konsep pembelajaran IPS. f. Setelah semua kelompok mengerjakan LKS, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan dan kurang dipahami. g. Mengapresiasi seluruh kelompok yang telah berpartisipasi dalam proses pemebelajaran. 3. Mencari kendala serta pemecahan masalah yang terjadi pada saat pembelajaran melalui Lembar Kegiatan Siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran IPS. Kendala-kendala yang dihadapi saat penelitian adalah sebagai berikut a. Sulitnya menentukan materi dalam penelitian, karena SK/KD IPS belum terintegrasi dengan baik. b. Penulis kesulitan dalam membuat media yang akan dijadikan sebagai sarana pengamatan, dengan kata lain diperlukan proses yang lama dalam membuat media tersebut. c. Guru agak kesulitan dalam menertibkan serta menarik fokus peserta didik ketika melakukan proses pengisian LKS berlangsung. Selain itu, jika tidak dijelaskan langkah-langkah yang harus dijalankan maka 216 peserta didik akan kebingungan dalam mengisi dan menjalankan kegiatan yang dimaksudkan dalam LKS, d. Penggunaan LKS akan sulit diterapkan jika keterampilan menganalisa suatu permasalahan kurang dimiliki, hanya mengembangkan keterampilan menulis kurang mengembangkan keterampilan berkomunikasi, dibutuhkan media dan metode yang bervariasi dalam menjalankan LKS jika tidak peserta didik akan mudah merasa bosan tidak bersemangat dalam mengerjakan LKS yang dibuat. Namun secara umum kendala tersebut dapat diselesaikan dengan baik berkat diskusi dan bimbingan yang intensif dilakukan penulis dengan Dra. Yani Kusmarni, Hj. Siti Nurbayani, serta Indri Murniawaty, sebagai dosen pembimbing dan guru mitra di SMP Laboratorium Percontohan UPI dalam menentukan tema pembelajaran penulis mengatasinya dengan cara mengangkat pembelajaran tematis agar materi yang didalami bersifat fleksibel dan mudah dikembangkan dalam pembelajaran. Untuk mengatasi sulitnya pembuatan media pembelajaran, penulis memanfaatkan benda atau media yang terdapat dilingkungan baik di rumah maupun disekolah, serta meminta bantuan pihak lain yang berkompetensi dalam pembuatan media tersebut. Penanganan masalah ketertiban dan fokus peserta didik dapat ditanggulangi dengan penyediaan media yang menarik serta melakukan praktik selain pengamatan. Dalam menstimulus keterampilan menganalisis penulis menanganinya dengan penggunaan metode dan media pembelajaran yang bervariasi serta mengarahkan para peserta didik atas apa yang harus ia lakukan. Pengembangan pemahaman konsep pembelajaran IPS dapat dilihat dari perkembangan indikator pemahaman konsep pembelajaran IPS yaitu mampu menjelaskan konsep dan materi yang dipelajari, mampu menginterpretasikan pemahaman, mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki, memiliki perspektif, berempati, serta memiliki pengetahuan diri. Seluruh aspek ini mengalami perkembangan dari siklus pertama hingga siklus kelima dari kualitas kurang, cukup, menjadi baik dengan persentase 217 49,1%, 62,9%, 73,1%, 85,2%, dan 85,2% pada siklus kelima. Dari data tersebut dapat terlihat dengan jelas bahwa penggunaan LKS dapat mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran IPS dengan kategori baik mulai dari siklus ketiga. B. Saran Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan penelitian dalam menggunakan lembar kegiatan siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran IPS, terdapat beberapa poin yang menjadi saran penulis bagi berbagai pihak terkait penelitian ini yang ditunjukan untuk menggunakan LKS adalah sebagai berikut 1. Bagi pihak sekolah Penulis berharap dengan penggunaan LKS dalam pembelajaran IPS dapat mengembangkan pemahaman konsep serta kualitas pembelajaran IPS di SMP Laboratorium Percontohan UPI. Selain itu sekolah harus mengembangkan pembelajaran tematik dalam mata pelajaran IPS agar pemahaman konsep pembelajaran IPS dapat dicapai secara lebih mendalam dan konfrehensip. Pihak sekolah mendukung dan memotivasi para guru untuk terus mengembangkan LKS yang inovatif dan kreatif serta sesuai kebutuhan peserta didik agar minat dan pemahaman konsep pembelajaran IPS dapat lebih berkembang. 2. Bagi guru Adanya penelitian ini, penulis berharap strategi pembelajaran yang digunakan dapat lebih bervariasi, sehingga menjadi inspirasi untuk lebih mengembangkan model serta media pembelajaran. Bagi peserta didik, adanya penelitian mengenai menggunakan lembar kegiatan siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran IPS, dapat memacu untuk lebih memahami konsep pembelajaran, khususnya konsep pembelajaran IPS umumnya seluruh mata pelajaran, yang menjadi modal dalam memecahkan sebuah permasalahan yang terjadi dalam kehidupan nyata. 218 3. Bagi Penulis Penelitian ini menjadi sebuah pengalaman, motivasi, tolak ukur, kerja keras dan jerih payah dalam menjalanjan pendidikan di jenjang perkuliahan agar pada penelitian selanjutnya lebih baik serta menjadi salah satu bentuk kontribusi terhadap dunia pendidikan. 4. Bagi penelitian selanjutnya, penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini bukanlah penelitian yang sempurna, sehingga perlu adanya tindak lanjut agar penggunaan LKS dapat dijadikan sebagai selah satu bahan ajar tidak hanya untuk mengembangkan pemahaman konsep pembelajaran IPS, melainkan untuk mengatasi permasalahan lain yang timbul dalam proses belajar mengajar. Selain itu, hendaknya penelitian selanjutnya menganalisis pemahaman konsep pembelajaran secara individu dengan pemilihan konsep pembelajar IPS yang abstrak agar data yang diperoleh lebih akurat, mendalam serta terdapat perbedaan dengan atau tanpa menggunakan LKS. Hal lain adalah pemilihan konsep yang lebih abstrak dibandingkan dengan konsep yang diangkat dalam skripsi ini, agar penggunaan LKS dapat menjadi sebuah pembeda dalam pembelajaran. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan. Semoga dapat memberikan manfaat terhadap peningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan secara khusus menjadi bahan pertimbangan sekolah dalam mengembangkan LKS dalam pembelajaran IPS tidak hanya membeli dan dijadikan sebagai lahan bisnis sebagian oknum. Susunlahkesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah kamu lakukan! (Soal Latihan Bab Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan BSE Kurikulum 2013 (Revisi 2016) Semester 1 Kelas 9, Kemendikbud) Jawaban: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Biji 1. Biji dapat tumbuh baik pada keadaan cukup air. 2.
Selamakegiatan pembelajaran tugas apa yang kamu lakukan Pedoman Penskoran Skor from EDUCATION A at University of Houston, Downtown
Demikianpula kegiatan pembelajaran. Hasil lebih maksimal akan mungkin dicapai bila kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan didesain dengan baik. Untuk itu, perlu bagi seorang guru atau dosen untuk mengacu kepada prinsip-prinsip tertentu ketika mendesain kegiatan pembelajaran di kelas.
Ada beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan hasil penelitian ini, antara lain 1. Guru harus benar-benar mampu memahami langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik yang lebih baik lagi, sehingga dapat tercipta situasi belajar yang dapat membuat peserta didik lebih aktif dan berkonsentrasi, dan peserta didik tidak merasa jenuh. 2. Saat pembelajaran berlangsung peserta didik harus lebih tertib dalam melakukan pembelajaran, sehingga guru lebih mudah untuk menimbulkan pemikiran peserta didik yang lebih baik lagi. 3. Kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan hendaknya mengadakan pelatihan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, A dan Manadji, A. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Depdikbud Jakarta. Abdul Majid, & Chaerul Rochman. 2015. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual. Jakarta Prenadamedia Group. Anam, Khoirul. 2016. Pembelajaran Berbasis inquiry. Yogyakarta Pustaka Pelajar Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta PT Bina Aksara. Daryanto. 2014. Pendekatan pembelajaran saentifik kurikulum 2913. Yogyakarta Gava Media. Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional, Jakarta Departemen Pendidikan Nasional. Ega Trisna R. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidkan Jasmani. Bandumg Alfabeta Eko Putro Widoyoko. 2011. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta PT Ar-ruzz Media. Feturan, A & Hastuti, T. A. 2017. Pemahaman mahasiswa terhadap kompetensi guru pendidikan jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 13 2, Gay, Mills G.,&Airasian Educational research Competencies for Analysis and applications, 10 th ed. Boston pearson Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta Bumi Aksara Hosnan. 2014. Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor Ghalia Indonesia. Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 68 Tahun 2013 Tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMP/ Mts. Jakarta. ______. 2014. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. ______. 2014. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar. Jakarta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar dan Proses Pendidikan dan Menengah. Jakarta Kemendikbud Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran kontekstual Konsep dan Aplikasi. Refika Aditama. Bandung. Majid, Abdul, dkk. 2015. Pendekatan ilmiah dalam implementasi kurikulum 2013 . Bandung PT Remaja Rosdakarya. Moleong, 2007. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung Remaja Rosdakarya. Mulyasa , E. 2014. Pengembangan dan implementasi Kurikulum 2013. Bandung Remaja Rosdakarya. Nopembri, S. & Saryono . 2010. Gagagsan dan konsep Dasar Teaching Games for Understanding TGFU. Jurnal pendidikan Jasmani Nurgiyantoro, B. 2012. Penilaian pembelajaran bahasa. Yogyakarta BPFE Pambudi, 2010. Target games, sebuah pengembangan konsep diri melalui pembelajaran pendidikan jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 7, Nomor 2, Hlm 34-40. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Permendikbud Nomor 65. 2013. Standar proses pendidikan dasar dan menengah. Jakarta menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia. Poerwati, Loeloek dan Amri, S. 2013. Panduan memahami kurikulum 2013 sebuah inovasi struktur kurikulum penunjang pendidikan masa depan. Jakarta Pustaka publisher. Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Tematik Purwanto, N. 2013. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung Remaja Rosdakarya. Rahayu, Ega Trisna. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung Alfabeta Richards, 2015. Key Issues in language teaching. Cambridge Cambridge University Press Saefuddin, A.&Berdiati, I. 2014. Pembelajaran efektif. Bandung PT Remaja Rosdakarya Saryono & Andriyani, 2017. Pembelajaran Pendekatan Taktik pada Permainan Invasi. Yogyakarta UNY Press. Setiawan,Caly & Nopembri, Soni. 2004. Teaching Games For Understanding Konsep dan Implikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani dan Ilmu Siyoto, S & Sodik, A. 2015. Dasar metodologi penelitian. Yogyakarta Literasi Media Publishing. Sri Winarni & Lismadiana. 2020. Kompetensi guru PJOK di tinjau dari usia dan jenis sekolah. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, vol 16 1,101-114. Yogyakarta. FIK UNY. Stoller, Establishing a theoretical foundation for project-based learning in second and foreign-language contexts. In Backett & Miller Eds, Project-Based second and foreign language education Past, present, and future Greenwich, connecticut information age publishing. Sudijono, A. 2009. Pengantar statistik pendidikan. Jakarta Rajawali Pers. Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta. Susilo, J. 2007. Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Yogyakarta Pustaka Pelajar Sutikno, S. 2014. Metode & Model-Model Pembelajaran Menjadikan Proses Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif, dan menyenangkan. Lombok Holistica Sutikno. 2014. Pemimpin dan kepemimpinan Tips praktis untuk Menjadi Thomas, Mergendoller, J, R., and Michaelson, A, 1999, Project- based learning A handbook for middle and high school teachers, Novato, CA The Buck Intitute for Education. Wikanengsih, dkk. 2015. Analisis Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi. Volume 2, Nomor 1. Cimahi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Siliwangi. Yusuf, S.. 2007. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung Remaja Rosdakarya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lampiran 1. Kisi-kisi Lembar observasi pengamatan praktik pembelajaran LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN A. Identitas Nama guru Hari, tanggal B. Petunjuk 1. Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. 2. Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai dengan apa yang terjadi. 3. Isilah catatan seperlunya terkait keterlaksanaan butir-butir yang diamati. 4. Pada Penerapan Pendekatan/Model Pembelajaran*, HANYA isi pada butir-butir pendekatan/model pembelajaran yang diterapkan. C. Lembar Observasi No Butir-butir Amatan Keterlaksanaan Catatan 1 2 3 A Kegiatan Pendahuluan Tidak ada Kurang lengakp Sudah lengkap 1. Berbaris, berdoa 2. Presensi dan Apersepsi mengaitkan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan. 5. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. No Butir-butir Amatan Keterlaksanaan Catatan 1 2 3 B Kegiatan Inti 1 Pengelolaan Pembelajaran 7 a. Guru membantu peserta didik membentuk kelompok. 8 b. Guru membimbing peserta didik dalam kerja kelompok. 9 c. Guru menguasai materi pelajaran. 10 d. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik. 11 e. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran tepat waktu. 12 f. Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas yang akan dilakukan. 13 g. Guru menggunakan bahasa yang baik dan benar. 14 h. Guru mendorong peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah maupun di luar sekolah. 15 i. Guru memanfaatkan teknologi dan Informasi. 2 Penerapan Pendekatan/Model Pembelajaran* A Pendekatan Saintifik 1 a. Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati. 2 b. Memancing/memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan pertanyaan. 3 c. Menfasilitasi peserta didik dalam mengumpulkan informasi/mencoba. 4 d. Memfasilitasi peserta didik dalam mengolah/menganalisis No Butir-butir Amatan Keterlaksanaan Catatan 1 2 3 informasi untuk membuat kesimpulan. 5 e. Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya. 6 f. Menfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan mencipta. B Problem-based Learning 1 a. Melaksanakan tahap 1 Orientasi terhadap masalah 2 b. Melaksanakan tahap 2 Organisasi belajar 3 c. Melaksanakan tahap 3 Penyelidikan individual maupun kelompok 4 d. Melaksanakan tahap 4 Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah 5 e. Melaksanakan tahap 5 Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah C Project-based Learning 1 a. Melaksanakan tahap 1 Penentuan projek 2 b. Melaksanakan tahap 2 Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek 3 c. Melaksanakan tahap 3 Penyusunan jadwal pelaksanaan projek 4 d. Melaksanakan tahap 4 Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru No Butir-butir Amatan Keterlaksanaan Catatan 1 2 3 5 e. Melaksanakan tahap 5 Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek 6 f. Melaksanakan tahap 6 Evaluasi proses dan hasil projek D Discovery Learning 1 a. Siswa merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik yang akan diselidiki 2 b. Siswa merencanakan prosedur atau langkah-langkah pengumpulan dan analisis data. 3 c. Siswa mengumpulkan informasi, fakta, maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan menganalisisnya. 4 d. Siswa menarik simpulan-simpulan jawaban atau penjelasan ringkas 5 e. Siswa menerapkan hasil dan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan lanjutan untuk dicari jawabnya. E Pembelajaran inquiry 1 a. Langkah 1 orientasi Merupakan langkah untuk membuat peserta didik menjadi peka terhadap masalah dan dapat merumuskan masalah yang menjadi fokus penelitian. 2 b. Langkah 2 rumusan hipotesis Digunakan sebagai pembimbing atau pedoman di dalam melakukan penelitian. 3 c. Langkah 3 definisi Merupakan penjelasan dan pendefinisian istilah yang ada di dalam hipotesis No Butir-butir Amatan Keterlaksanaan Catatan 1 2 3 Dilakukan dalam rangka menguji hipotesis dalam kerangka validasi dan pengujian konsistensi internal sebagai dasar proses pengujian. 5 e. Langkah 5 pembuktian Dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersangkut paut dengan esensi hipotesis 6 f. Langkah 6 Perumusan generalisasi Yaitu menyusun pernyataan yang benar-benar terbaik dalam pemecahan masalah. E TGFU 1 a. Langkah 1 Game or game form Menekankan pada sebuah masalah taktik tantangan sebelum mengidentifikasi dan berlatih keterampilan 2 b. Langkah 2 Question Mengumpulkan para peserta didik secara bersamaan dan bertanya dengan memfokuskan mereka pada masalah taktik dan bagaimana cara memecahkan masalah dari masalah tersebut. 3 c. Langkah 3 Practice Tugas-tugas latihan yang digunakan untuk mengembangkan kesadaran taktik melalui pembelajaran yang berpusat pada guru. 4 d. Langkah 4 Game Situasi permainan untuk memperkuat masalah taktik atau keterampilan yang diberikan di awal. C Kegiatan Penutup No Butir-butir Amatan Keterlaksanaan Catatan 1 2 3 rangkuman/simpulan kegiatan pembelajaran. 2 Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. 3 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. 5 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 6 Berbaris dan berdoa Lampiran 3. Deskriptif Statistik Statistics Implementasi RPP Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup N Valid 4 4 4 4 Missing 0 0 0 0 Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum a. Multiple modes exist. The smallest value is shown Implementasi RPP Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 49 1 53 1 58 1 63 1 Total 4 Kegiatan Pendahuluan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 9 2 11 1 14 1 Total 4 Kegiatan Inti Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 30 1 31 1 34 1 36 1 Total 4 Kegiatan Penutup Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 10 1 11 1 13 1 15 1 Total 4 Lampiran 4. Surat izin melakukan penelitian Lampiran 5. Surat keterangan telah melakukan penelitian 4. Surat keterangan telah melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah Tanjungsari Lampiran 6. catatan lapangan CATATAN OBSERVASI LAPANGAN PERTAMA DI SMP N 1 TANJUNGSARI Hari/Tanggal kamis 20 Februari 2020 Waktu – WIB Tempat Lapangan bola kemadang tanjungsari Kelas IX A Kegiatan Observasi pembelajaran PJOK materi Bola Kecil softball / rounders Deskripsi hasil observasi Kamis 20 februari 2020 merupakan penelitian pertama di SMP N 1 Tanjungsari, karena ini penelilitian pertama Peneliti datang ke sekolah lebih awal yaitu pada pukul 0640 WIB. Sebagian peserta didik kelas IX A telah mengenakan seragam olahraga. Bel tanda masuk telah berbunyi Peserta didik menuju halaman sekolah untuk melakukan apel pagi pada pukul Wib. Semua peserta didik melakukan baris di halaman lapangan upacara untuk di cek kerapian kondisi kesehatan dan motivasi dari bapak dan ibu guru. Setelah apel pagi selesai kemudian peserta didik masuk ke kelas masing-masing untuk mempersiapkan diri mengikuti mata pelajaran pertama. Sambil menunggu peserta didik mengambil minum dan ganti pakaian olahraga guru PJOK menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pembelajaran. Guru PJOK telah membuat kesepakatan bahwa pembelajaran di lapangan sepakbola di mulai pada pukul 0730 Wib. Setelah waktu menunjukkan pukul 0730 kemudian guru pjok memulai pembelajaran dengan langkah pertama yaitu guru membariskan siswa, berdoa dan mempresensi siapa yang hadir, menanyakan kondisi peserta didik supaya dapat dipastikan peserta didik yang mengikuti pembelajaran PJOK dalam kondisi sehat, dan kemudian menyampaikan materi pembelajaran yang akan dilakukan. Pembelajaran dilanjut dengan melakukan pemanasan statis dan dinamis yang dipimpin oleh salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru tersebut. Setelah pemanasan selesai, kemudian masuk ke tahap pembelajaran inti guru membagi menjadi 2 kelompok . Guru menfasilitasi peserta didik dalam kegiatan mengamati untuk memberikan gambaran masalah yang akan dipecahkan oleh peserta didik dan memberikan demonstrasi bagaimana teknik dasar permainan tersebut. Kemudian tahap selanjutnya guru memfasilitasi dan memotivasi peserta didik untuk merumuskan pertanyaan dengan cara Peserta didik mengajukan pertanyaan terkait objek yang telah dijelaskan atau hal-hal terkait materi apabila terdapat materi yang kurang jelas. Setelah peserta didik sudah paham kemudian peserta didik masuk ke tahap mencoba , peserta didik mempraktikkan materi yang di jelaskan oleh guru PJOK sesuai dengan kemampuan dan informasi yang diserap oleh peserta didik dari tahap-tahap sebelumnya. Guru berada di samping lapangan fokus mengawasi peserta didik dan mengintruksikan mencari ruang, lemparan, dan sedikit aba- aba. Guru disini juga berperan menjadi wasit sekaligus menghitung skor yang diperoleh tim atau masing-masing kelompok. Setelah permainan berjalan beberapa babak kemudian guru menghentikan permainan dan melakukan kegiatan menalar untuk membuat kesimpulan. Guru melakukan umpan balik apa ada yang kurang jelas pada materi yang telah dilakukan. Setelah di rasa cukup guru memimpin doa dan mengakhiri Pembelajaran pada pukul WIB. Peserta didik kembali ke sekolah yang berjarak 1-1,5 km. CATATAN OBSERVASI LAPANGAN PERTAMA DI SMP N 1 TANJUNGSARI Hari/Tanggal selasa 25 Februari 2020 Waktu 0730-0915 WIB Tempat Lapangan bola kemadang tanjungsari. Kelas IX B Kegiatan Observasi pembelajaran PJOK materi Bola Kecil softball / rounders Deskripsi selasa 24 februari 2020 merupakan penelitian ke dua di SMP N 1 Tanjungsari Peneliti datang ke sekolah pukul WIB. Setibanya di sekolah saya sudah melihat peserta didik sudah banyak yang mengenakan seragam olahraga dari rumah. Pukul 07 00 WIB bel tanda masuk berbunyi, seluruh peserta didik menuju halaman upacara untuk melakukan apel pagi, seperti biasanya bapak ibu guru memberikan motivasi dan pengetahuan umum seperti hari ini yang mengisi bapak Rony dwi saputro menjelaskan bagaimana pentingnya melakukan pola hidup sehat, mamfaat berolahraga di pagi hari dan menjelaskan pentingnya kedisiplinan. Setelah selesai apel pagi guru PJOK langsung menuju lapangan sepakbola yang berjarak kurang lebih 1 km dari sekolah. Sesampai di lapangan mengecek lapangan yang akan digunakan pembelajaran apakah bisa di gunakan atau tidak. Guru memulai pembelajaran tepat pukul Wib dengan langkah langkah sebagai berikut Guru membariskan peserta didik dan melakukan kegiatan pendahuluan dumulai dari berdoa, menghitung peserta didik, melakukan presensi, apersepsi , menanyakan kondisi peserta didik apakah terdapat peserta didik yang sedang sakit dan menyampaikan pembelajaran hari ini. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin pemanasan. Setelah pemanasan dirasa cukup maka guru memulai pembelajaran inti dengan membagi 2 kelompok tim A dan tim B kemudian guru melakukan langkah 1 yaitu Guru menfasilitasi peserta didik dalam kegiatan mengamati yaitu dengan mendemostrasikan materi yang akan di pelajari oleh peserta didik. Kemudian guru memfasilitasi dan memotivasi peserta didik untuk merumuskan pertanyaan. Peserta didik dapat bertanya apa saja yang belum jelas mengenai materi yang sudah dijelaskan di awal tadi. Setelah peserta didik berhasil memahami materi yang disampaikan oleh guru kemudian guru Menginstruksikan Peserta didik untuk mencoba melakukan gerak atau keterampilan gerak permainan softball atau rounders sesuai dengan informasi yang didapatkan dari tahapan sebelumnya, peserta didik berperan aktif dan antusias mempraktikkan permainan soufball disini guru menjadi wasit sekaligus menentukan poin di setiap timnya. Setelah beberapa inning atau game telah dilaksanakan kemudian guru membunyikan peluit dan mengumpulkan peserta didik untuk melakukan kegiatan menalar dengan melakukan pengulangan-pengulangan gerak/teknik dengan memperhatikan tahapan-tahapan gerak, pengulangan dilakukan terutama pada bagian-bagian yang su
.